Hampir setiap malam aku merasakan rasa yang seperti ini, raya ingin melihat orang nomer dua yang aku sayangi, karena orang nomer satu adalah orang tua, saudara dan sahabat-sahabatku. Mungkin bisa dibilang aku bodoh dengan perasaan sendiri, perasaan suka kepada seseorang yang tiada hentinya tiada matinya, mungkin ini adalah perasaan saya, bagaimana dalam kisah asmara aku tak bisa melepas orang yang aku sayangi walaupun udah tersakiti dan harus menahan derita sakitnya dalam asmara.
Jika kita bertanya kepada seorang mengenai apa yang dia suka dari lawan jenis kita pasti semua jawabannya sama, seseorang yang bisa menerima apa adanya, tapi saya tau itu hanya kemunafikan saja, jika toh demikian, dan jika benar-benar itu omonganya tembus lahir bathin aku yakin tiada yang akan mempersalahkan. Bagaimana tidak, jika ada seseorang yang mencintai bisa menerima kekuranganya dan kelebihanya akan tetapi itu semua kembali kepada Paras wajah itu yang pertama, yang kedua terletak pada sisi materi/ ekonominya tanpa itu semua hanya omong kosong. Saya yakin dengan tulisan saya ini walaupun banyak yang berganggapan berbeda akan tetapi semua pemikiranya itu sama, entah itu lelaki ataupun wanita dan kalaupun ada yang bisa menerima apa adanya itu perbandingan antara seratus dibanding satu.
Dalam hidup seringkali kita dihadapkan sama kebohongan dan tanpa kita sadari kitapun sudah mulai berbohong dan itu dimulai dari hal yang terkecil, dari hal kecil seakan itu semua menjadi tradisi hingga tak sadar kita melakukan kebohongan yang sangat besar.
Dalam perjalanan hidup kita pasti akan merasakan kisah asmara dan semua ceritanya pasti berbeda antara, saya dan anda semua para pembaca. Dari saya sendiri saya mencintai orang yang jauh dari seberang, banyak yang bilang katanya urungkan saja niatmu, akan tetapi saya sendiri terus berusaha untuk mendapatkan cinta saya walaupun dalam perjalananya saya harus melewati cobaan yang segitu hebatnya, akan tetapi saya sendiri engan menyerah dengan semua itu karena menurut saya "Cinta itu harus diperjuangkan Bukan di Korbankan" walaupun sampai sekarang saya belum bisa menyentuh hatinya akan tetapi saya akan terus berusaha sang Penciptalah yang akan menentukannya, hampir kurang lebih dua tahun saya mencintai seseorang hingga sampai sekarang walaupun latar belakang saya kurang tau tentang dia, akan tetapi niatan hati ini sudah yakin bahwa ia adalah pendamping yang bisa menutupi kekurangan yang saya miliki, yang saya tahu dia lemah lembut atau istilah lainya kalem dari situlah saya menaruh hati padanya masalah moral dan sebagainya menurut saya itu bisa berubah berjalan dengan waktu. Mungkin ini hanya sepenggal cerita asmara yang masih membebaniku dan untuk malam ini saya berharap jikalah cinta itu untukku maka permudahkanlah jalan ini dan apabila bukan jalanku maka segeralah ditutup saja jalan ini tanpa harus memutus tali silaturahmi.
0 komentar:
Posting Komentar