Semoga Keinginan Baik Mendapat Kebaikan Pula

Sekian lama saya jalani kehidupan yang keras, kehidupan dalam keterbatasan hingga saya melupakan jati diri saya sebagai manusia. Kerap kujalani hidup yang penuh dengan Kebodohan hingga penyesalanlah yang aku dapatkan. Hidup dengan berfoya-foya dengan kemaksiatan hanya kenikmatan sesaat yang ada dalam benakku. Hingga suatu ketika kutemukan keluarga kecil dalam perantauan, kutemukan cinta dalam kesendirian, kutemukan hati yang bisa membuka pikiran ini, hari demi hari saya jalani, waktu kewaktu sampai pada saatnya semua hal positif membekas kepadaku menginggatkanku akan asal muasal diriku ini, disini saya mulai ada yang memperhatikan dan peduli akan semua yang aku lakukan, Sungguh Tuhan Maha Adil kepada umatNya, Dia kembalikan lagi Penglihatan Mata ini supaya saya tau akan kehidupan, Dia berikan pendengaran ini supaya saya tau rintihan saudara-saudara saya, Dia berikan Hati ini supaya saya bisa berfikir dan mengikuti kata hati yang paling dalam. Sungguh Engkau maha pemurah, Maha mengetahui akan semua yang aku lakukan. Lambat laun cara pandang dan pikirian ini mulai berubah, terima kasih ku sampaikan kepada kawan-kawan semua yang selama ini dengan ikhlas bersedia membantu dalam bentuk apapun, walaupun saya belum bisa membalas budi kalian akan tetapi saya akan selalu berusaha sebisa mungkin akan membantu dengan apa yang saya bisa dan apa yang saya punya. Sedikit-demi sedikit engkau telah mengajarkan bagaimana cara berbagi kepada orang lain, bagai peduli akan lingkungan sekitar hingga pada suatu saat saya tertegun dan merasa malu kepada diri sendiri "kemana saja selama ini saya.? hingga timbul dalam hati bagaimanapun jika Allah menghendaki saya akan mewujudkan semua itu dan jika diberikan umur panjang saya berniat dalam jangka sepuluh tahun saya ingin mengadakan kegiatan sosial Santunan Seribu anak Yatim. Semoga Allah mengijabahi perkataan ini dan saya akan berusaha semampu saya supaya keinginan hati itu dapat terealisasikan, dibilang sulit bisa juga dibilang mudah semua hanya Allah SWT yang tahu. Jika dilihat dalam sejarah perjalanan hidup yang saya jalani semua itu mungkin akan sulit akan tetapi setiap keinginan baik Insya Allah Tuhan meridhoi-Nya. aamiin...aamiin ya robal allamin.


Demak, 06 Agustus 2014 - Demak 06 Agustus 2024

"Tulisan ini saya buat sebagai pemacu diri dan sebagai penggingat untuk diri sendiri, tiada niat Takabur, Riya' ataupun yang lainya"

Posted by
Unknown

More

Benarkah Cinta itu Buta.??

Hampir setiap malam aku merasakan rasa yang seperti ini, raya ingin melihat orang nomer dua yang aku sayangi, karena orang nomer satu adalah orang tua, saudara dan sahabat-sahabatku. Mungkin bisa dibilang aku bodoh dengan perasaan sendiri, perasaan suka kepada seseorang yang tiada hentinya tiada matinya, mungkin ini adalah perasaan saya, bagaimana dalam kisah asmara aku tak bisa melepas orang yang aku sayangi walaupun udah tersakiti dan harus menahan derita sakitnya dalam asmara. 
Jika kita bertanya kepada seorang  mengenai apa yang dia suka dari lawan jenis kita pasti semua jawabannya sama, seseorang  yang bisa menerima apa adanya, tapi saya tau itu hanya kemunafikan saja, jika toh demikian, dan jika benar-benar itu omonganya tembus lahir bathin aku yakin tiada yang akan mempersalahkan. Bagaimana tidak, jika ada seseorang yang mencintai bisa menerima kekuranganya dan kelebihanya akan tetapi itu semua kembali kepada Paras wajah itu yang pertama, yang kedua terletak pada sisi materi/ ekonominya tanpa itu semua hanya omong kosong. Saya yakin dengan tulisan saya ini walaupun banyak yang berganggapan berbeda akan tetapi semua pemikiranya itu sama, entah itu lelaki ataupun wanita dan kalaupun ada yang bisa menerima apa adanya itu perbandingan antara seratus dibanding satu. 
Dalam hidup seringkali kita dihadapkan sama kebohongan dan tanpa kita sadari kitapun sudah mulai berbohong dan itu dimulai dari hal yang terkecil, dari hal kecil seakan itu semua menjadi tradisi hingga tak sadar kita melakukan kebohongan yang sangat besar. 

Dalam perjalanan hidup kita pasti akan merasakan kisah asmara dan semua ceritanya pasti berbeda antara, saya dan anda semua para pembaca. Dari saya sendiri saya mencintai orang yang jauh dari seberang, banyak yang bilang katanya urungkan saja niatmu, akan tetapi saya sendiri terus berusaha untuk mendapatkan cinta saya walaupun dalam perjalananya saya harus melewati cobaan yang segitu hebatnya, akan tetapi saya sendiri engan menyerah dengan semua itu karena menurut saya "Cinta itu harus diperjuangkan Bukan di Korbankan" walaupun sampai sekarang saya belum bisa menyentuh hatinya akan tetapi saya akan terus berusaha sang Penciptalah yang akan menentukannya, hampir kurang lebih dua tahun saya mencintai seseorang hingga sampai sekarang walaupun latar belakang saya kurang tau tentang dia, akan tetapi niatan hati ini sudah yakin bahwa ia adalah pendamping yang bisa menutupi kekurangan yang saya miliki, yang saya tahu dia lemah lembut atau istilah lainya kalem dari situlah saya menaruh hati padanya masalah moral dan sebagainya menurut saya itu bisa berubah berjalan dengan waktu. Mungkin ini hanya sepenggal cerita asmara yang masih membebaniku dan untuk malam ini saya berharap jikalah cinta itu untukku maka permudahkanlah jalan ini dan apabila bukan jalanku maka segeralah ditutup saja jalan ini tanpa harus memutus tali silaturahmi.

bagaimana cerita asmara para blogger lainya....??

Posted by
Unknown

More

Cerita Sang Pengembala Kerbau


Fajar mulai menyinsing, jeritan ayam jantan membelah dinginya pagi dan sang suryapun mulai menampakkan kepalanya memberi hangat penguni semesta. Terbangun seorang anak petani mengawali hari dengan mengembala kerbaunya, walau mata masih engan terbangun tapi raga tetap berjalan. Keluarlah si kerbau dengan riang dan senangnya menyambut pagi ditengah-tengah embun tatkala anak kecil yang sedang belajar merangkak, kerbau itu pun berlari menuju padang rumput nan hijau yang masih terselimuti oleh embun pagi. Sang pengembala masih duduk menyilangkan tangannya sambil memegang erat selimut dibadanya, sedikit demi sedikit ia mulai menyingsingkan selimutnya merengangkan tangan sambil menatap sang surya, sungguh nikmat ini tiada tara, tak terasa mataharipun mulai tersenyum membuka matanya bertanda sang pengembala harus mengiring kerbaunya ke sungai....cetar...cetar...suara cambut dikibaskan bertanda isyarat agar si kerbau mulai berbegas menuju sungai, dengan girangnya sang kerbau berjalan menuju haluan suangai, dengan asyiknya si kerbau bermain lumpur hingga tubuhnya pun terbalut lumpur tersebut, ditanggalkan baju sang pengembala sambil membawa ilalang ia mulai menghampiri kerbau tersebut perlahan-lahan disiratkan air ke badan kerbau tersebut diusaplah badan si kerbau dengan ilalang yang digenggam ditangya dengan sabar dibasuhlah badan kerbau tersebut hingga akhirnya bersih seperti sedia kala. Melihat senyuman matahari sang pengembalapun mulai menyirami badanya dengan air sungai tersebut walaupun sedikit keruh tak apalah diusaplah badan sang pengembala hingga akhirnya basah dan segar badan ia. Kini tibalah waktunya kembali melanjutkan kegiatan selanjutnya diarahkan si kerbau kedalam kandang sembari diberik makan supaya si kerbau tenang hingga matahari mulai di atas kepala. Bergegas pulang sang pengembala menganti pakaian untuk menuntut pendidikan tak lupa ia persiapan segala sesuatu yang diperlukan. Dengan lembut sang ibu pengembala tersebut memangilnya untuk menyantap sarapan pagi yang dipersiapkan dengan seadaanya sang pengembala mulai melahap makanan itu hingga waktunya selesai makan berangkatlah sang pengembala. Dikayuhkan kaki untuk memutarkan gear sepeda dengan riang ia berangkat menuntut ilmu, jarak yang sangat jauh tak menjadi halangan baginya, pakaian yang lusut tak membuat ia minder bergaul dengan sebanyanya tetap ia kayuh sepedanya hingga akhirnya sampailah ia ketempat dimana ia menuntup ilmu, sedikit basah bajunya ia masuk ke dalam ruang belajar hingga akhirnya bel berbunyi tanda pelajaran akan segera dimulai.
Jangan Pernah minder walaupun engkau hanya seorang pengembala kerbau, jangan takut karena orang tuamu orang tak punya, tetaplah seperti itu ceria tanpa rasa negatif, tak usah kau hiraukan pemikiran negatif orang dan jangan kau sesalkan semua takdirmu, jadilah anak yang berjiwa besar sanggup menerima segala kekurangan, bertahan dalam kesederhanaan. 


======================= "Sebatas Anak Kampung" ==============================

Posted by
Unknown

More

PRAY FOR "GAZA" Palestina


DUNIA DIAM....!! 
Dunia TULI

Seakan air mata ini ingin menetes melihat semua itu, dan tak bisa terbayangkan olehku. Bagaiman tidak seorang anak yang harusnya ceria dengan sebayanya harus mengalamai kenyataan hidup yang memilukan, dihadapanya ia harus melihat teman sebayanya Gugur dalam kegananasan dan arogansi manusia-manusia yang tak bertanggung jawab. Dunia ramai akan tetapi duniapun diam melihat salah satu negara dibombardir wanita dan anak-anak menjadi korban kebringasan, bahkan lembaga tertinggi dunia tidak bisa belum bisa meredakan sedikit duka yang dialami negara tersebut...Palestina. ya palestina siapa yang tak tahu tentang negara tersebut, sejarahnya yang begitu panjang palestina harus berjuang sendiri menghadapi gempuran rudal dan peluru. Jika kita merasa memiliknya karena Palestina adalah negara muslim bersejarah, sebagaimana dalam agama diajarkan, apakah kita buta sehingga tak bisa melihat penderitaanya, apakah kita tuli hingga jerit tangis mengaung tak terdengar juga ditelinga kita, tiada tempat bermukim baginya karena rumah ia telah direnggut dan diratakan dengan tanah, tiada lagi makanan yang bisa dimakan karena perang yang berkepanjangan dan ditutupnya jalur masuk.Ibarat lilin ia lalui kehidupan sendiri dengan pancaran sendiri yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara disini semua orang menutup telinganya dengan headsead, membungkam mulutnya dengan masker dan mengunci hatinya dengan kesombongan, angkuh, acuh tak acuh sehingga tiada lagi rasa welas akan penderitaan saudara seiman, dalam serba cukup tetepi secara pribadi bilang kekurangan sehingga engan ia memberikan sedikit kepunyaanya untuk disalurkan diberikan, entah dalam bentuk, doa, dukungan simpatisan, maupun moral materi. Kita seringkali disibukan oleh kegiatan-kegiatan yang melupakan kita kodrat kita sebagai manusia ciptaan Tuhan, melupakan kita akan ajara-ajaran yang kita pelajari dalam kehidupan selama ini. Apakah ini yang dinamakan kehidupan, apakah ini yang namanya perjuangan, baik buruk kalau kita yang menentukan belum tentu baik bila dipandang orang. Mari kita membantu saudara-saudara kita dengan semampu diri kita masing-masing

Posted by
Unknown

More

CINTA BUKANLAH PENGORBANAN TAPI HARAPAN

Sore telah berganti malam mata ini belum juga terpejam, terfikir hari esok dimana dalam hati sudah berniat melangkah kaki menyebrangi selat.
Pagi itu tepat pukul  06 pagi waktu indonesia bagaian barat saya terbangun begegas membersihkan badan sembari menunaikan kewajiban. Kulangkahkan kaki keluar pintu melanjutkan perjalanan yang terfikirkan malam itu. Dengan keberanian dan keseriusan kutempuh jalan itu dengan segala kekurangan dalam diri saya berangkat menuju jakarta sesampainya dijakarta kupesan 1 tiket menuju tempat tujuan, kusebrangi selat sunda, dengan perasaan gundah ini saya terus mengamati perjalanan, lika-liku bukit tak membuatku bosan semua kulakukan demi satu yang namanya “CINTA”, benar menurut orang cinta bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan siapa saja. Ada yang bilang itu perbuatan bodoh, nekat dan sebagainya akan tetapi menurut saya ini adalah yang harus saya lakukan apapaun yang terjadi saya tak menghiraukanya, niat saya baik walaupun sebagain memanggap ini adalah kebodohan. Ku kenal seseorang yang baru dalam kehidupan saya orangnya sederhana, kalem akan tetapi selalu ceria dalam keseharianya, waktu bergulir begitu cepat tanpa saya sadari saya telah jatuh cinta kepanya, hinggalah pada saatnya saya mulai mengutarakan isi hati ini, mengutarakan perasaan yang tak lagi mampu aku membendungnya. Dengan gelagapan saya bicara bahwa saya suka sama dia, berharap ada jawaban yang diharapkan kupandangi wajahnya, sedikit demi sedikit dia mulai bicara, “katanya sudah tak punya hati” begitu tutur kata yang ia keluarkan, dan saya pun mulai menjawab, “iya itu dulu, akan tetapi sekarang sudah berbeda” pungkasku. Sembari berjalan ia berkata, “yaudah ayo pulang” karena sudah malam karena waktu itu pukul 10 malam, saya pun berjalan mengantarnya pulang, sesampainya didepan gang masuk tempat ia tinggal dia bicara “itu tidak harus saya jawab sekarang kan?” dia bicara, saya pun menjawab “kalo bisa sekarang dijawab supaya saya pun bisa lebih enakan, positif, atau negatif ga masalah bagiku jawabaku”, ia menjawab “tanyakan pada sahabatku, dia tahu segalanyadah ya dah malam saya mau istirahat” saya pun mulai berjalan kembali pulang sambil berfikir disepanjang jalan. Dan keesokan harinya saya bertanya kepadanya sahabatnya akan tetapi saya tak juga mendapat jawaban yang pasti, karena kebetulan kakaknya adalah sahabat saya maka saya pun mulai berbicara mengenai hal itu, pikiran saya mungkin ia berfikir yang bagaimana karena kakaknya sendiri adalah sahabatku, dan dari saya juga tidak ada istilah yang bisa dibilang aji mumpung. Setelah berbicara dengan kakaknya tidak ada masukan juga akhirnya ku mulai berfikir lagi. Dan akhirnya aku cari tau tempat tinggal dan alamatnya, karena kebetulan dia masih dalam jangka study maka saya tanyakan sama teman saya yang bekerja ditempat ia menuntut ilmu mengenai data dirinya, dari situ saya mendapatkan data dirinya dan keesokan harinya saya langsung berangkat menuju tempat kelahiranya, ku tempuh perjalanan sehari semalam. Pagi mulai jam delapan pagi saya tiba di tanah kelahiranya, karena sebenarnya tidak tahu pasti alamatnya saya singgah dimasjid setelah menunaikan kewajiban saya yang tertinggal, saya memandang arah utara dan selatan sembari melihat jikalau ada seseorang yang bisa dimintai / untuk bertanya kemana harus saya ambil arah tujuan, akhirnya ada seseorang yang lewat bergegas saya bertanya akan alamat itu, setelah saya tau arahnya saya mulai berjalan kaki, setelah beberapa kilometer saya bertanya lagi hingga akhirnya saya harus bolak-balik karena tempat ini baru bertama saya datang dan tak ada teman juga yang bisa membantuku. Akhirnya saya tanya warga setempat dan alhamdulillah saya dikasih tau alamat pastiny dan tempat tersebut, rasa terima kasih saya ucapkan kepada orang tersebut, karena tempat yang saya cari teryata sudah terlewat akhirnya saya harus berbalik dan berjalan beberapa ratus meter. Sesampainya ditempat saya mulai mengetuk pintu sembari mengucap salam dijawablah salam tersebut terlihat seorang nenek menghampiriku, sebari bertanya, dan saya pun mulai menjawab pertanyaan yang ia tanyakan kepadakua, Dengan Kagetnya si nenek tersebut menyuruh saya masuk dan mempersilahkan duduk, sembari memangil cucunya yang tak lain adalah adik dari seorang yang saya maksud tersebut, datanglah seorang ibu ia menyapa dan menyalamiku, dan memperkenalkanku bahwa ia adalah ibunya, seorang nenek tadi adah neneknya, dan gadis yang memanggil adalah adik bungsu dan ayahnya sedang pergi berkebun. Kemudian ibu tersebut menanyaiku dari mana asalku, pekerjaanku, orang tuaku dan apa maksud tujuan jauh- jauh datang kesini (Rumah orang yang saya suka) Dengan jelas dan tanpa ada kata-kata yang saya tambahin dan saya kurangi  yang memang sesuai dengan kenyataan, “aku pun menjawab” Saya dari Jawa Tengah tepatnya kota DEMAK, di rantau saya tidak punya pekerjaan tetapt, kerja saya sampingan itupun kalo ada job, orang tua saya hanya sebagai buruh tani, dan saya juga berasal dari keluarga sederhana bahkan kekurangan dan Niat saya kesini adalah secara pribadi saya suka sama Putri ibu, disini saya serius (bisa dibilang saya melamar gadis itu didepan ibunya secara pribadi) dan apabila diberi restu maka orang tua saya sebagai wali akan datang. Sambil mengangguk-angguk ibuitu  berkata sembari memberi pertanyaan kembali, ohh berarti kamu yang namanya “R” anak Demak yang juga temen kakanya” kemudian pertanyaanya “Kenapa ngak temenan saja...? apakah kalian dah pacaran...?, saya menjawab “Kalo saya sebagai teman tidak mungkin saya jauh-jauh kesini, disini saya baru menyatakan suka sama putri ibu karena saya tidak mendapatkan jawaban yang pasti maka tanpa sepengetahuan putri dan (kakanya) putra ibu saya kesini, Tapi adat kita disni tidak seperti itu, disini harus pacaran dulu sebagai langkah perkenalan antar yang suka dan yang disukai tanya ibu tersebut. Saya pun menjawab kembali “kalopun kedatangan saya kesini melanggar adat kampung sini saya mohon maaf, akan tetapi niat saya baik. Karena perasaan yang bersalah saya pun bergegas kembali pulang karena saya pikir jika disini adatnya anak lelaki tidak boleh maen ke tempat anak perempuan sebelum ada pembicaraan maka saya pulang, saya pamit dan meminta maaf apabila ada kekilafan dan kesalahan yang saya lakukan, karena saya sadar saya tak tahu menahu tentang adat yang berlaku di kampung tersebut. Dalam perjalanan saya di telfon kakaknya orang yang saya datangin itu yang merupakan sabahat saya sendiri, dia memberitahu saya dan memberi masukan ke saya bahwa yang saya lakukan itu salah tanpa pemikiran dan bertanya dulu pungkasnya, saya juga meminta maaf padanya.
Hujan deras mengiringi kepulanganku, laparnya perut karena tidak makan dari subuh sampai siang itupun tak terasa apalagi itu di bulan puasa adan alhamdulillah saya juga berpuasa waktu itu, sesampainya dirumah gadis yang aku taksir itu marah, akupun bertambah bingung, aq minta maaf lewat pesan singkat ngak digubris, saya telfon tidak diangkat perasaan kacau bagaikan bumi berpijak sudah tiada lagi, bagaimana tidak, orang yang saya kagumi dan saya cintai marah dan pada akhirnya sms saya dibalas dan ia berkata “jangan nekat kaya gitu lagi, adat disana sama dijawa berbeda ia pun memaafkanku, akupun sedikit lega akan tetapi saya masih penasaran atas jawaban yang tak kunjung datang, sela beberapa hari saya utarakan lagi isi hati ini untuk kedua kalinya ia pun engan menjawab, karena aku terus memaksa ia ketakukan dan akupun jadi kasihan, jika cinta tak mungkin kita menyakitinya apalagi sampai membuat ia menangis, itu prinsip saya secara pribadi dan dimalam itu saya ingin sekali mendapatkan jawaban itu, dan akupun berkata, “coba jawab dia Cuma mengelengkan kepala, akupun berkata lagi, “apakah karena adat berbeda, apakah karena aku orang sederhana, apakah karena buruk rupaku ini, apakah engkau sudah ada yang punya, lalu ia menjawab ia saya sudah ada yang punya...? kata ia. Sebelum saya katakan cinta ini saya juga telah menanyainya tentang kekasih, dan kata ia juga tidak ada akan tetapi malam itu ia berkata demikian, dengan perasaan gundah setengah hancur saya pergi meninggalkan ida dan berkata “hati-hati kamu dijalan” ingat perkataan saya “jika saya mencintai seseorang saya akan tetap berusaha, selama janur kuning belum melengkung saya akan tetap berusaha”. Pada akhirnya sedikit-demi sedikit ia menjauh tapi saya tetap disini sesuai kata yang saya ucap, sekaligus berusaha memperbaiki diri dan sampai sekarang sudah satu tahun kurang lebihnya saya tetap disini, ibarat kata menanti tanpa tau kapan ujungany karena semenjak waktu itu kontak ia diganti dan sayapun memaklumi jika itu yang terbaik untuk tak masalah bagiku.

Pengalaman ini tentunya bisa membuatku berfikir lebih posifit dan menghargai orang lain biarkan waktu berlalu karena Tuhan Pemilik segalanya Jodoh, Hidup dan mati seseorang sudah ditentukan kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdo'a.

Salam Untuk Bintang Kecil yang disana...

Semoga dalam keadaan sehat, dan selalu diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini.

Posted by
Unknown

More

TENGGELAMNYA SANG MENTARI

Pagi ini sembari menikmati mentari pagi....ku ayunkan jemari tangan mencoba membuka ruang mencurahkan kegundahan. Ku ingin seperti mentari yang selalu dinanti disetiap pagi, pancaranya yang terang dan kehangatan yang menenangkan memberi nyaman dan harapan. Sembari bersyukur atas karuniaNya, atas Nikmat dan dibukakan mata kita untuk melalui sisa perjalanan dalam kehidupan dihari ini. Dalam lika liku kehidupan, ada senang ada susah, canda tawa dan kesedihan menjadi fenomena kehidupan, dikala sore menanti malam dikala hidup tanpa pendirian, aku bertanya kepada dunia, untuk apa aku dilahirkan dan apakah guna hidupku ini. Siang malam kulalui tanpa terasa sudah banyak tahun yang kulewati, andai kata kita tahu masa depan kita, kita tahun tujuan hidup kita, maka pastilah kita akan serius dan fokus dalam menatap hari-hari yang kita lalui, tanpa adanya perasaan gundah, perasaan resah dan gelisah, tiada lagi senang apabila kita tau masa depan kita dan apa sebenarnya guna kita terlahir kedunia ini. Apakah hanya untuk melaluinya sembari menunggu kematian, apakah kita harus menuju jalanNya dan jalan Dia itu yang mana apakah kita sudah paham dengan hal itu, apakah kita sudah benar dalam melangkahkan kaki kita. Banyak keadaan yang tentunya sudah kita lalui, dalam putih terbalut hitam, dalam gelap mencari terang akan tetapi apakah semua itu bisa membuat kita jeli dalam menentukan arah jalan kehidupan, semua orang berlomba-lomba ada yang bilang demi mengapai cita-cita dan apakah cita-cita itu, menurut saya cita-cita terbesar dalam kehidupan adalah mati, akan tetapi dalam mati apakah kita sudah tercapai cita-cita itu. Jika anda di suruh menjawab pasti anda tau jawabanya, akan tetapi secara perbuatan apakah anda sudah melakukanya. Sering kali kita membohongi diri sendiri, sering kali juga kita membodohi diri sendiri padahal kita tahu kita itu bohong untuk diri sendiri akan tetapi secara terus menerus kita masih melakukan. Tanpa sadar kita telah dibohongi oleh diri sendiri dunia melupakan segalanya yang putih bisa berubah hitam begitu pula sebaliknya.


Ulasan ini mungkin adalah sedikit pemikiran saya. Apabila kurang berkenan mohon diberi masukan.

Posted by
Unknown

More

Ketika Cinta Memotivasi Jiwa

Inilah perasaan yang saya alami.....
Tanpa kusadari cinta ini memberiku segalanya, semangat, motivasi, dan pemikiran yang lebih baik. Tanpa kesengajaan aq melihat wajahnya dari kejauhan, tak kusangka dan tak dapat kubayangkan. Serasa bahagia sekali hati ini, bukan karena bisa melihatnya setelah beberapa bulan akan tetapi ada suatu tersendiri yang menurut saya itu merasa bahagia. Dalam hati saya berucap semoga segala kebaikan dicurahkan kepadanya. Walaupun aku tau dia sudah tidak mau lagi melihatku dengan segala keburukan yang melekat dalam tubuh ini.

Mungkin ini adalah hidayah dari Tuhan agar diri ini tetap besyukur dan bersimpuh atas segala dosa yang saya lakukan selama hidup ini, dosa kepada orang tua karena selalu membantah, dosa kepada saudara dan sahabat yang sering saya jahatin dan dosa kepada diri sendiri yang selalu merasa angkuh. sombong, takabur. Banyak hal yang sudah ku lalui akan tetapi lebih banya lg dosa yang saya lakukan. Saya hanya meminta suatu saat saya bisa membahagiakan orang tua, membahagiakan orang-orang yang saya cintai..........




Terima kasih dan syukur saya ucapkan untukNya.

Posted by
Unknown

More
rez.vector7. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / rezvector7

Template by : Urang-kurai / Modified by : fangsformer